Jepang Legalkan Penggunaan Pil Aborsi, Begini Aturannya

Jepang Legalkan Penggunaan Pil Aborsi, Begini Aturannya

Panel kementerian kesegaran Jepang menyetujui pil aborsi pertama di negara itu, yang bakal mengimbuhkan alternatif prosedur di tengah seruan untuk kemajuan didalam hak reproduksi wanita dan kesetaraan gender.
Dilaporkan The Japan Times, Kumi Tsukahara, direktur Lembaga Literasi Hak Kesehatan Reproduksi, menjelaskan ketentuan pelegalan pil aborsi jadi hal positif dikarenakan menyoroti persoalan kesetaraan gender, namun dia memperingatkan bahwa obat itu bisa saja tidak sanggup dibuka oleh beberapa orang. Penjelasan Kumi Tsukahara, direktur Lembaga Literasi Hak Kesehatan Reproduksi https://artikelfarmasi.com/

Sementara itu Dewan Urusan Farmasi mengupas apakah bakal menyetujui pembuatan dan penjualan obat tersebut. Paket pil, untuk diberikan di institusi medis, terdiri berasal dari dua jenis obat, mifepristone dan misoprostol, dan ditujukan untuk dikonsumsi secara oral didalam sembilan minggu pertama kehamilan.

Tugas Pemerintah Jepang

Pemerintah terhitung bakal bekerja untuk memicu pedoman bagi dokter dan menawarkan informasi publik mengenai obat tersebut.

Tsukahara menjelaskan pemerintah kudu memicu sistem terpisah untuk melatih praktisi medis mengenai langkah berkomunikasi mengenai aborsi tanpa stigma serta untuk menilai risikonya.

“Penting bagi mereka untuk menopang pasien memahami apa yang aman dan apa yang tidak, sangat mungkin mereka memicu ketentuan sendiri,” kata Tsukahara.

Pada awal April, kementerian kesegaran menjelaskan tengah memperhitungkan konsep untuk mewajibkan pasien tunggu hingga satu hari di tempat tinggal sakit hingga aborsi dikonfirmasi, setelah bantuan pil kedua. Ini terhitung berlaku untuk pasien rawat jalan, bersama ketentuan dikehendaki berlaku untuk kala yang tidak ditentukan setelah persetujuan untuk paket pil.

Saat ini, prosedur pembedahan, yang diperbolehkan pada step awal kehamilan, adalah hanya satu pilihan yang ada untuk aborsi di Jepang, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia sudah menyetujui pil sebagai tidak benar satu metode yang paling aman.

Faktor Persetujuan Pil Aborsi

Persetujuan pil aborsi di Jepang bakal menandai kemajuan untuk hak reproduksi wanita, namun perbincangan mengenai harga dan persetujuan sudah membayangi ketentuan tersebut.

Faktor lainnya adalah Undang-Undang Kesehatan Ibu Jepang, yang mensyaratkan persetujuan suami-istri untuk aborsi, sebuah kebijakan yang menahan akses didalam beberapa kasus. Kementerian kesegaran menjelaskan undang-undang itu bakal berlaku untuk pil aborsi.

Pengecualian pada kebijakan persetujuan diberikan untuk situasi di mana pasangan tidak diketahui atau tidak sanggup mengutarakan niatnya.

Meskipun persetujuan pasangan tidak diperlukan secara hukum untuk wanita yang belum menikah, banyak dokter butuh persetujuan pria dikarenakan kurangnya pemahaman dan kekhawatiran bakal konsekuensi hukum.

Undang-undang tidak memasukkan ketentuan untuk ibu yang tidak menikah. Namun, kementerian kesegaran menjelaskan persetujuan pasangan tidak diperlukan untuk wanita yang belum menikah atau mereka yang dihamili melalui pemerkosaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *